Minggu, 13 Januari 2013

Lost Treasure

Part 2

Setelah itu aku berangkat sampai di pelabuhan tanjung batu
Aku mencari" kapal di sini namun aku tidak menemukan kapal.

"ugh apakah ini benar-benar undian berhadiah?" pikirku

Tiba-tiba saja aku di kagetkan oleh seseorang yang memukul pundakku dari belakang

"Hai, ternyata kamu sudah sampai di sini, cepat juga ya?" katanya
"Eh, kamu bukannya cewe yang kemarin itu kan?" tanyaku dengan nada keras
"Iya, kenalin aku Jane, kamu Hexad bukan?" tanya dia sambil tersenyum
"Lho kok kamu bisa tau nama aku?" tanyaku heran
"Iya aku sudah tau siapa sebenarnya kamu" katanya sambil menarik tangannku ke atas
(jarang-jarang di pengang cewek, cantik lagi udah ah aku diam aja Genit Malu ) dalam hati ku bicara
"Kita mau kemana ya?" tanyaku membuka topik
"Kita ke kapalnya"

Akhirnya aku dan dia sudah sampai di depan kapalnya

"Serahkan Undangannya!" Katanyanya tajam
"Undangan apa Jane? Sad aku tidak tau" tanyaku cemas 
"Itu amplop kemarin" Katanya sambil menyerahkan undangannya
"Ini" sambil menyerahkan juga

Masuk, Tn.Lanz dan Ny.Jane

Sambil Naik ke atas kapal, lalu aku aku mulai bingung
Mungkin hanya ada 4 atau 6 orang yang datang, aku rasa masih ada yang belum datang
Lalu aku dan rani naik ke lantai 2 kapal ini, di situ terdapat 2 pintu yaitu dengan angka 19.3 dan 3.19
Lalu aku hendak memasuki kamar 3.19

Tiba-tiba Jane menarik tangannku
"Di sini tidak bisa sembarang langkah, atau kamu akan mati" Katanya tajam
"Baiklah :pokerface:" Kataku membisu
(Sepertinya dia sudah mengetahui siapa aku dan tempat apa yang akan di tuju) bisikku dalam hati

Lalu dia membuka pintu, ternyata di balik pintu ini ada ruangan tamu, mungkin hampir sama dengan rumah, aku yang sedang cape memutuskan untuk tidur tanpa banyak bicara sementara dia menyusun pakaiannya

Setelah itu aku terlelap, entah berapa lama aku tertidur, tiba-tiba saja Jane tidak ada lagi
"Apa yang terjadi di sini?"
"Jane...! Jane...! Apakah kau mendengar?"
dan aku baru meyadari ternyata aku bukan di kamar aku tertidur tadi


Aku mulai panik, dan mencoba tenang, lalu aku melihat sekeliling
Yang aku temukan di dekat pintu
Sebuah gembok?
Apakah mungkin ini bisa di buka dengan sembarang angka?


Lalu aku mencoba angka 1111
Ternyata gembok tidak terbuka
Aku rasa tidak, mungkin aku akan menemukan sesuatu
Aku menghadap sebuah tembok
Terdapat sebuah bekas cat yang gak beraturan

09.30.21.30.22.35.00.30

mungkin aku bisa mencobanya :derp:

sweat tapi kan hanya 4 digit bagaimana aku mencoba semuanya? :gasp:




:okay: saya berjalan mengelilingi ruangan tersebut lebih tepatnya di bilang gudang ini sweat

ada telfon, di tembok :derp: ada lukisan tentang negara-negara, dan juga ada peta dunia :derp:
Lalu ada juga cermin sih HAMMER HEAD lupain mungkin gak di butuhkan :derp: di lantai ada bekas darah yang sudah mengering, atau mungkin itu cat :hhmm: sepertinya benar itu cat :hhmm:
dan ada sebuah lemari :derp: tapi tidak bisa di buka :yaoming:

Di karenakan saya frustasi pundung 2, saya mendobrak-dobrak lemari itu sampai saya sedikit terluka
dan Kreeekkkk pintu lemari itu terbuka Hah di dalamnya terdapat bendera 2 buah, buat apa ini :gasp:

Mungkin ini bisa menjadi sedikit petunjuk :derp:



:hhmm: pundung dengan frustasi aku gak tau harus bagaimana
tiba-tiba
Kring... 
Kring... 

bunyi telepon Hah dari mana :yaoming: :derp: ternyata telepon itu :derp:
lalu aku menjawab telfonnya
:derp:
"Halo, ada apa ya? " tanyaku heran
"Halo xad, bagaimana apakah kamu belum keluar?"
"Hah? bagaimana bisa kamu mengetahui namaku?"
"Sudah lupakan, ternyata kamu masi terjebak di sana :pfft: kasian banget" katanya sambil tertawa
":woy: udahan ini gimana buka gemboknya sweat Tepokjidat "
"Kalau kamu bisa sampai ke kapal ini, berarti kamu bisa memecahkan kunci dari gembok tersebut :yaoming: :pfft:"
"Udah gak usah berbelit-belit, berikan saja caranya :woy:" kataku maksa HAMMER HEAD sambil teriak di telepon
"Ingat saja kemarin kamu bagaimana caranya ke sini, begitu juga kamu bisa keluar, dan 1 lagi di sini kamu hanya perlu menggunakan beberapa benda yaitu bendera, dan kunci yang kamu gunakan sebelumnya" katanya sinis
"Hei, tunggu :woy: maksudnya apaan ini?" kataku memaksa
dan 
Tut... Tut... Tut...
:woy: ini bagaimana?

Dan gak tau deh di apain mati

Mugnkin ini

2 2 1 4 :okay:

Kreek... Kreek... Kreek... Kreek...

:wah: terbuka yahooo....

akhirnya aku keluar dari tempat ini dan ternyata setelah aku keluar

Hah

Kamu, kok bisa di depan sini?

To Be Continued :okay:

Rabu, 09 Januari 2013

Lost Treasure

Part 1


Aku di terbangun dari tidurku, lalu seperti biasa aku bergegas untuk bersiap” untuk kerja

Aku sedang menuju ke tempat kerja tiba” saja di tabrak oleh seseorang wanita
“Maaf” kata wanita itu
“Ya mungkin aku yang tidak teliti”
“Tidak, aku terburu-buru” katanya sambil mengatur nafasnya
“Memangnya kamu kenapa? Di rampok, atau kamu di kejar ibu kost?” tanyaku bingung
“Tidak apa-apa”
Lalu dia pergi begitu saja, sambil aku merapikan barang”ku yang jatuh
Lalu aku berjalan dengan santai ke tempat kerjaku


Di perjalananku, sama saja seperti biasanya
Setelah itu aku sampai di tempat kerjaku, aku mengeluarkan barang-barangku, dan mulai bekerja.
Tanpa kusadari, ada sebuah amplop
“jangan-jangan ini milik wanita tadi” bisikku
“apakah aku melihatnya dulu?” tanyaku bingung
“tidak usah lah, aku rasa ini barang yang penting baginya”

Jam makan siang pun seperti biasanya, aku ke kantin untuk memesan makanan.
Tiba-tiba saja hpku berdering
“apakah kamu sudah menerima tiket untuk berburu harta karunmu?”
“ siapa ini ? dan harta karun apa yang kamu bilang?”
“kamu tadi pagi mendapatkan 1 buah amplop bukan, itu tiket untuk berburu harta karun, hanya orang-orang tertentu saja yang mendapatkannya” katana sinis
“aku tidak akan mengurus urusan yang tidak penting”
“aku akan memberikanmu waktu untuk berfikir dan merubah fikirannmu”
Lalu telepon di putus
Tut… Tut… Tut…
Siapa dia, dan apa mungkin amplop itu benar” harta karun?
Lalu aku meninggalkan kantin dan langsung ke tempat kerjaku, lalu memeriksa amplop itu
Dan isinya
“Tiket kapal? Apa-apan ini? Dan bagai mana bisa” bisikku
Kring… Kring… Kring…
Handphoneku berbunyi.
Nomor tidak di kenal itu lagi

“bagaimana? Apakah kamu masi berubah fikiran?” katanya sambil tertawa
“baiklah aku akan pergi”
“tapi sebelum kamu pergi kamu harus tau dimana dermaga kapal itu”
“kan sudah di tuliskan di amplop ini bagaimana sih” kataku kesal
dan Tut.. Tut… Tut…
Telfon di putus
Aku memeriksa tiket tersebut namun tidak menemukan dimana tempatnya

Dan aku memeriksa sekali lagi amplop itu ternyata ada ini


Tulisan ini
20 8 11 6 19 25 3 6 9 22 6 9 15 25 9 4 19 6 22 25
Ternyata itu sebuah tiket ke Pelabuhan Tanjung Batu

To Be Continued....

About Hexad

Welcome :)

Siapa sih sebenarnya gua itu

Oke kita berkenalan

saya (Ade mungkin pada kenal saya :| ) , aku berumur 18 tahun sekarang tinggal di Sengkuang, kecamatan Batu Ampar, Batam.

ya aku itu seorang, gamers, kutu buku (gak terlalu banget sih), pemalas pastinya.

Hobbyku itu ya main game, jalan-jalan, nulis cerita, baca cerita dan juga berburu makanan yang unik.
Tidak jarang aku melihat makanan yang bentuknya aneh pasti aku ingin mencobanya walau kadang-kadang tidak aku makan .___."

Oke, aku itu adalah anak tunggal tepatnya.
Dimana sekarang aku sebatang kara bagai jarum di tumpukan jerami.

Aku tergolong orang yang cepat mengerti, cepat akrab, mudah tersinggung, gampang lupa, tapi aslinya aku itu baik banget, pengertian dengan seseorang yang aku anggap berharga.

Yang paling aku benci itu adalah, menunggu lalu orang yang di tunggu tidak datang, pembohong, serta sok tau banget tentang sesuatu.
Eit dan satu lagi gua benci yang namanya temen yang kalau butuh aja dia cari gua, itu yang paling gua benci!

ada lagi yang mau di tanya, kayanya engga deh, yaudah deh udah dulu capek nulisnya
Pfft

Bye~


Rabu, 05 Desember 2012

Just me ._."

TripAdvisor™ TripWow ★ Just me ._."  ★ to Batam. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor


Just me ._." Slideshow: Hexad’s trip to Batam was created with TripAdvisor TripWow!

Jumat, 30 November 2012

Piring


Mencuci piring ini, terbayang juga sisa
Makan hati nimbus malam samudera.
Bekas sabun ini, melekat juga kenangan berembuk :
Otak yang hancur sehabis lapar berdentum!




Memecah piring ini, terbayang juga sisa
Pesawat tak bernama nimbus cakrawala
Lepas alun ini, masih saja gelombang lain beralun
Beling dan belang subur nyerap dalam belum!

Aku debu beling debu belang, di sini dan ini
Otakku penuh sabun. Tapi tak juga tercucu daki.
Dan pada mesin waktu masih kudengar nyanyi nasi.
Dalam piring rindu kunyahan gigi. Lalu sunyi:



Kamis, 29 November 2012

Pelangi Di Malam Hari



Ia masih merasakannya, tetesan air hujan yang membasahi tubuhnya. Sudah seharian ini hujan terus turun, ia mendongak menatap langit. Tubuhnya menggigil menahan dinginnya guyuran air hujan. Ia harus bertemu dengannya, batinnya mantap.

Tempat ini masih tetap sama seperti terakhir kali ia datang kesini, ini ketiga kalinya ia datang ke tempat yang dulu pernah menjadi tempat tinggalnya sebelum ia mendapatkan pekerjaannya sekarang. 
“Peri Bumi, apa gerangan yang membawamu kemari.”



Ia terlonjak kaget mendengar suara yang menyapanya, ia mulai menghela napas ketika ia menyadari pemilik suara itu.

“Aku sedang mencari Peri Hujan.” ia menoleh kanan dan kiri. “Tapi sepertinya dia tidak ada disini.” Lanjutnya lagi sambil menatap Peri Matahari.

“Dia memang tidak ada disini, seharian ini aku tidak melihatnya. Apa ada perlu dengan Peri Hujan, mungkin aku bisa menyampaikannya nanti bila bertemu dengan dia?”

“Oh.” Ia terlihat kecewa. “Padahal aku membutuhkannya.” Ujarnya sambil melamun.


Malam telah datang, tapi ia masih tetap melihat hujan yang terus-terusan mengguyur buminya. Ia duduk diatas awan, ia melihat sekelilingnya yang sudah gelap. Masih teringat jelas kata-kata Peri Matahari tadi bahwa Peri Hujan berkemungkinan berada di awan.

Ia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, tubuhnya semakin menggigil karena hawa dingin yang semakin erat memeluk tubuhnya. Ia bangkit dan akan pergi turun ke buminya lagi ketika tak sengaja sudut matanya melihat sesosok bayangan di seberangnya. Tanpa berpikir panjang, ia langsung melesat ke tempat bayangan itu.

“Berhentilah menangis.” Ucapnya sambil duduk disebelah Peri Hujan.

“Kau tak mengerti apa yang aku rasakan.”

“Ya, tapi aku merasakan tangismu. Hanya aku yang bisa merasakan tangismu, kau tahu.”

“Aku tak butuh hiburanmu.”

“Ah, aku tidak menghiburmu, aku hanya ingin kau menghentikan tangismu itu. Lihatlah, aku sudah kedinginan dan bumiku telah banjir karena tangismu yang tak kunjung berhenti itu.”

Keadaan hening sesaat, ia tahu usahanya akan sia-sia.

“Aku ingin melihat pelangi.” Ucapnya sambil memandang jauh kedepan.

“Bagaimana bisa kau melihat pelangi dimalam yang gelap seperti ini?”

“Kalau begitu, hentikan tangismu.” Ia menatap kedalam mata Peri Hujan lekat-lekat, ia sendiri meragukan keyakinannya yang bisa melihat pelangi dimalam hari. Ia jelas-jelas telah mengetahui pelangi akan muncul karena terjadinya pembiasan cahaya matahari, tapi kalau malam seperti ini apakah mungkin pelangi akan muncul.

“Baiklah, tapi bukan berarti aku menuruti permintaanmu.”

Ia tersenyum sendiri mengingat kejadian semalam, ia tak mengerti bagaimana bisa pelangi itu akhirnya muncul dimalam hari. Tapi setelah itu ia mengetahui, bahwa Peri Bulan dan Peri Bintang telah bekerjasama untuk memunculkan pelangi. Ah, ia hanya bisa berterimakasih pada mereka karena akhirnya Peri Hujan bersimpatik padanya. Entahlah, ia tahu bahwa daridulu dalam hatinya mempunyai sejuta impian tentang Peri Hujan tapi selalu ia pendam.

Seharian ini telah ia habiskan waktunya untuk melamun, ia masih tak percaya dengan perkataan Peri Hujan semalam yang menginginkan ia berada disisinya. Ia memandang langit untuk kesekian kalinya, ditariknya napasnya dalam-dalam dan dihembuskannya perlahan.

“Aku merindukanmu.” Ujarnya sambil merentangkan tangannya dan mengangkat kepalanya menghadap ke langit, sedetik kemudian ia merasakan tetesan-tetesan kecil yang jatuh kewajahnya. Ia membuka matanya lalu kemudian tersenyum melihat hujan telah turun.